Mac OS, Windows atau Linux

Operating System kini telah banyak dibicarakan di publik. Ada yang beranggapan masing-masing dari operating system atau sistem operasi di atas salah satunya adalah paling baik. Saya, yang sudah pernah secara personal mengenal semua, walau sebagian besar waktu saya jalankan pada sistem operasi Windows, telah menemukan titik lemah, poin lebih, dan apa yang harus diperbaiki oleh masing-masing operating system. Saya sarankan Anda membaca saat Anda benar-benar mempunyai waktu lebih karena ini akan memakan waktu yang cukup panjang untuk mengerti setiap poin, tanggapan, dan komentar dari saya kepada masing-masing sistem operasi yang paling terkenal di dunia itu.

Pertama-tama adalah sistem operasi yang digunakan oleh >90% komputer di Indonesia, Windows. Lalu selanjutnya disusul oleh Mac OS X karena tampilannya yang elegan dan glamour dari versi terdahulunya, Mac OS 9. Lalu, Linux dicap sebagai program ‘kecil-kecil cabai rawit’ karena gratis tapi banyak keunggulan.

Kelebihan Windows (+):

Yang pasti dikenal banyak orang, kompatibilitas tinggi!
Hampir 98% program di dunia dibuat berdasarkan platform Windows dan dijalankan (execute) oleh binary file Windows. Ini sebuah ‘advantage’ bagi Windows yang terbesar dari antara yang lain. Inilah yang membuat Sang Windows juga dinilai berguna dan digunakan pada hampir seluruh perkantoran di Indonesia, khususnya, saya bilang Windows XP, karena dinilai sudah cukup dan berkompatibilitas tinggi, yang ternyata tidak.

Reabilitas tinggi!

Reabilitas Windows (kemampuan Windows) sudah banyak dikenal orang, bahkan yang awam. Banyak program yang berjalan pada Windows, contohnya adalah Microsoft Office yang sudah pasti berjalan maksimal hanya pada Windows, Office For Mac? Jauh dari apa yang kita inginkan, bukan?

Development (pengembangan)

Microsoft secara terbuka membagi-bagikan program buatannya sendiri, Visual Studio untuk para developer (pengembang) dan menjadikannya keunggulan juga. Pada Windows, banyak bahasa pemrograman yang tersedia. Mulai dari BASIC (semuanya huruf besar karena merupakan singkatan), C++, C#, C, Java, J, XML, Ruby, dan masih banyak bahasa lainnya (terlalu banyak untuk disebutkan satu per satu).

Pengguna

Pengguna di Indonesia sudah terbiasa dengan tampilan Windows, misalnya Windows XP. Para perkerja kantoran akan kaget bila perusahaannya secara besar-besaran ganti sistem operasi dari Windows ke Mac. Mereka harus ikut training lagi, adaptasi lagi, ribet! Makanya kebanyakan perkantoran pun tidak melakukan ‘upgrade’ dari Windows XP ke Windows Vista atau Windows 7, bahkan, ada yang dari Windows 2000.

Performa

Performa Windows tidak diragukan, karena sudah saya katakan, program kebanyakan jalan hanya pada platform Windows. Sehingga, banyak juga pilihan Anda untuk mengerjakan sesuatu. Misalnya, Anda ingin mengorganisir lagu. Ada banyak sekali pilihan untuknya. Mau contohnya? Biasanya saya temui WinAMP, Windows Media Player, iTunes, VLC Media Player, GOM Player, dan lainnya.

Kekurangan Windows (-):

Virus

Virus Windows sudah ‘tak terkalahkan’ jumlahnya dibanding sistem operasi yang lainnya. Pernyataan yang ‘nusuk’ bukan bagi Microsoft? Memang, dan ini sudah ditanggapi banyak pihak (perusahaan antivirus) untuk mengatasi masalah ini. Bahkan, hal ini sampai memprihatinkan kalangan Microsoft itu sendiri untuk tetap memberi update kepada penggunanya.

Virus kini telah menjadi-jadi sehingga pengguna yang awam pun mudah sekali terserang virus, mulai dari yang hanya menurunkan performa Windows sampai mencuri data, password, bahkan menghapusnya!

Mahal

Windows adalah sistem operasi yang cukup mahal dari antara yang kami bahas hari ini. Harganya yang paling murah bagi Windows 7 adalah Rp. 500.000,-. Itu Windows 7 Starter OEM! Mahal, bukan? Yang saya gunakan adalah yang harganya-waktu saya membelinya- Rp. 1.200.000,-.

Lainnya

Ada yang bilang bahwa layar yang ditampilkan Windows kurang ‘nyata’ banyak fotografer yang lebih memilih Mac OS X.

Ada yang bilang bahwa Windows kurang dapat dipercaya, makanya mereka pindah ke Mac OS X.

Ada yang bilang bahwa versi Windows yang akhir-akhir dirilis adalah kendala. Mereka tetap pada sistem operasi mereka atau tidak mau upgrade ke sistem operasi Windows yang terbaru. Ini karena ada yang bilang Windows yang baru itu repot, ada yang bilang Windows yang baru itu nggak user-friendly, ada yang bilang Windows yang baru itu lemot, ada yang bilang Windows yang baru itu susah dipakenya, ada yang bilang Windows yang baru itu nggak bisa jalanin beberapa program penting yang dibutuhkan.

 

Kelebihan Mac OS X (+):

Keren, elit, glamour.

Ini adalah alasan yang bagi saya ‘nonsense’. Ini karena dock yang dimilikinya dan taskbarnya kecil berada di atas yang tidak menggangu pemandangan. Ada lagi animasi ‘minimize’ yang lucu dan beberapa program built-innya yang memang tergolong lengkap.

Seamless

Ada yang ‘rasis’ bilang ini adalah sistem operasi yang cepet banget, sampe munculin Safari aja nggak sampe satu detik. Bener sih, tapi ini juga didukung hardwarenya yang sangat amat mahal dibandingkan dengan Windows dan Linux.

Sedikit virus.

Cepat, tanggap, dan user-friendly.

Oke, saya akui sistem operasi ini tidak memakan banyak memori dan meminimalisir program yang tak digunakan. Cepat tanggapnya juga luar biasa karena mereka mendesain sistem operasinya yang hanya berjalan pada hardware buatan mereka. Mereka tidak memikirkan hardware lain, karena mereka memang sengaja tidak mensupport hardware lain. Ini juga adalah kekurangan.

Kekurangan Mac OS X (-):

Harga

iMac kini sudah belasan juta dengan hardware standard. Apalagi iMac Pro yang hardwarenya ‘canggih’. Mereka mengambil untung yang terlalu besar hanya untuk hardware dan ‘memanipulasi’ harga sistem operasi (sistem operasi Mac OS X dapat dibeli, ini tujuannya untuk upgrade ke sistem operasi terakhir) menjadi kelihatannya sangat murah. Berapa? Menurut Bhinneka.com (Sumber), saat saya melihatnya sambil menulis post ini, harganya Rp. 10.849.000,-. Orang hanya akan berpikir demikian: “Daripada beli iMac baru, lebih baik hanya upgrade OSnya aja… Jauh lebih murah, kan?”. Ya, murah lah. Ini karena-saya sudah bilang-hardwarenya sangat mahal. Mereka berhasi memannipulasi harga OS yang lebih mahal daripada Windows untuk dibandingkan membeli iMac baru!

Sedikitnya orang yang mendalami Mac.

Coba kalian ke toko komputer, adakah yang administratornya memakai Mac? Mungkin saja ada. Tapi berapa perbandingannya dengan Windows? Jauh. Mungkin 100 berbanding 1. Mac memang jarang rusak. Tapi sekali rusak, apa yang Anda akan perbuat? Mau datang ke toko ini, mereka nggak ngerti Mac, yang itu juga, yang lain juga. Ah! Pusing kalau nggak ada yang bisa memperbaiki Mac Anda. Apalagi data yang ada di dalamnya sangat penting dan diperlukan dalam waktu dekat.

Sedikitnya software dan hardware yang support Mac.

Hardware tidak bisa dirakit

Karena Anda membeli iMac sudah dalam kondisi yang ‘jadi’ dan Anda dapat langsung pakai, maka komponen yang ada di dalam CPU iMac Anda tidak dapat diganti, diubah, dicopot, dan ditambahkan. Anda harus membeli iMac baru untuk mendapatkan hardware yang baru pula.

Linux (+):

GRATIS!

Bisa saya tertawakan, gratis adalah hal yang dicari orang-orang di Indonesia. Hal ini membuat sistem operasi ini dapat didistribusikan secara luas di semua kalangan.

 

Virus sedikit.

Seperti yang saya sudah jelaskan, ‘mangsa’ yang memakai program Windows tak sebanding dengan pengguna Linux.

Ringan

Ya, sistem operasi yang sangat ringan ini memang menjadi perhatian. Aplikasinya yang cukup lengkap dan sebagian besar open source ini menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi mereka, pecinta Linux. Dengan sistem operasi yang ringan ini pula, gerakan Anda tidak dibatasi. Anda dapat mengkostumisasi Linux Anda seperti yang Anda mau. Sebuah kelebihan ekstra bagi pemegang Linux dan kawan-kawannya.

Open Source.

Sistem operasi ini open source. Apa artinya? Open source adalah tanda dimana aplikasi/software tersebut terbuka untuk umum, bagi para developer (pengembang), ini menjadi hal yang dilirik. Ini juga yang membuat Si Linux mempunyai banyak teman, contohnya yang paling simpel adalah Ubuntu. Aplikasi yang disediakan juga banyak yang open source, sehingga pengguna yang sudah nyaman dengan Linux, tak ingin berpindah. Aplikasinya yang dapat dikembangkan ini juga disusun secara rapi oleh manajemen sistem dan pengembang Linux itu sendiri.

Kekurangan Linux (-):

Kompatibilitas rendah.

Nggak bisa menjalankan .exe menjadi kendala yang amat sangat berat bagi Sang Linux. Ini dikarenakan binary yang tidak support akan .exe. Sedih, ya? Apalagi bagi mereka yang sudah terbiasa dengan Windows akan kaget mendengar hal ini (pengalaman pribadi). Aplikasinya walau open source juga memiliki sedikit pilihan dan minim dari sentuhan. Maksudnya apa minim dari sentuhan? Beberapa perusahaan yang memiliki aplikasi yang berjalan pada Windows dan Linux lebih mementingkan perkembangannya pada Windows ketimbang Linux.

Drivernya

Linux minim driver. Banyak contohnya dari orang yang tidak mau pindah ke Linux karena beberapa hal, dan salah satunya adalah hal ini. Driver yang hilang atau tidak support sistem operasi dapat menyebebkan gagalnya sistem operasi mendeteksi hardware Anda. Pertanyaannya adalah: “Lalu kenapa kalau driver nggak ada?”. Jelas sistem operasi tidak dapat berkomunikasi kepada hardware. Duh, ribet, ya? Gini, Anda punya VGA Card 1 GB, tapi Linux nggak bisa membuat si VGA untuk berkerja. Nah, guna driver adalah membuat drivernya supaya berkerja.

Sedikit pengguna Linux.

Walau gratis, banyak orang yang masih menggunakan Windows sebagai sistem operasi mereka. Kenapa? Karena Windows sudah lama berkompeten di dalam bidangnya. Linux seakan baru masuk kuliah dan terkena MOS. Belum terkenal di banyak kalangan dan para pengguna komputer secara luas.

sumber :”google”

Posted in

Leave a Reply

You must be logged in to post a comment.